Definisi
Wiraswasta
Apa itu wiraswasta ?
Wiraswasta merupakan orang-orang yang memiliki tekad, mampu melihat dan
menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat dalam memastikan
keberhasilan.
Apakah wiraswasta itu harus
berdagang ? Berbisnis ? Atau berkreasi ? Apakah wiraswasta itu sebuah pekerjaan
? Apakah wiraswasta itu sebuah tujuan ?
Coba Anda renungkan ilustrasi
berikut. Ahmad tinggal di sebuah rumah
dengan halaman cukup luas yang letaknya dekat dengan terminal bus. Berdasarkan observasinya,
banyak penumpang bus yang mencari minuman dan makanan untuk bekal di jalan. Berawal
dari kebutuhan tersebut, ia pun membuka usaha kelontong di halaman rumahnya,
menjual minuman dan makanan ringan yang mudah dibawa. Usaha itu ternyata
memberikan hasil yang lumayan dan bisa digunakan untuk menghidupi keluarganya. Karena
itu, Ahmad terus memperbesar dan mengembangkan usahanya.
Ilustrasi ini menggambarkan betapa
Ahmad memiliki semangat berwiraswasta, yakni membuka bisnis dengan percaya
diri, berorientasi pada hasil, kreatif, berani mengambl resiko saat memulai dan
menjalaninya, serta memiliki visi kedepan.
Banyak orang mengartikan
wiraswasta sebagai keadaan yang ingin dicapai. Wiraswasta bukanlah tujuan,
karena untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan, kita dapat mewujudkannya hanya
dengan bekerja untuk orang lain, seperti karyawan, wartawan, pengacara, guru, artis/aktor/seniman,
pedagang, dll.
Apakah setiap orang berhak dan
bisa berwiraswasta ? Tentu saja ! Tidak ada halangan bagi seorang karyawan
menyampaikan ide-idenya kepada perusahaan tempatnya bekerja. Tentu ide-ide
tersebut dinilai apakah memang membawa manfaat bagi perusahaan atau tidak.
Karyawan
Versus Wiraswasta
Kata siapa seorang karyawan
tidak dapat berwiraswasta ? Masalahnya, kita semua mempunyai persepsi yang
berbeda mengenai wiraswasta. Ketika saya masih bekerja sebagai karyawan
perusahaan, banyak teman saya mengluh mengenai pekerjaan yang mereka geluti. Namun,
ada juga yang mencintai, bahkan menjiwai pekerjaan mereka.
Ada perbedaan antara intrapreneurship (wiraswasta didalam
perusahaan) dan entrepreneurship (wiraswasta
diluar perusahaan). Keduanya mempunyai semangat mencari peluang yang dapat
dijadikan uang. Bedanya, seorang intrapreneur mencari peluang dari internal
perusahaan, sedangkan entrepeneur mencari peluang dari faktor eksternal
perusahaan.
Apakah memulai intrapreneurship di perusahaan tempat
Anda bekerja akan membuat si pemilik bertambah jiwa entrepreneurnya ? Menurut
saya tidak ! Jiwa entrepreneurship itu justru akan muncul dalam diri Anda,
bukan pada pemilik usaha atau bos Anda. Jadi, mengapa tidak memulai
intrapreneurship sekarang ? Berikut ini beberapa keuntungan dari
intrapreneurship :
1. Penghasilan
yang lebih baik
2. Karier
yang lebih tinggi
3. Pengalaman
yang lebih banyak
4. Relasi
yang lebih baik
5. Wawasan
bertambah
Saya percaya bahwa karier bukanlah
faktor utama untuk membangun sebuah usaha, melainkan pengalaman, relasi, dan
wawasan yang sangat menunjang kesuksesan Anda sebagai entrepreneur. Dengan demikian,
kita dapat menyimpulkan bahwa intrapreneurship dan entrepreneurship mempunyai
ciri yang sama. Bangunlah kedua-duanya sekarang juga sebelum Anda menyesalinya
!
Fokus Pada
Solusi, Bukan Alasan !
“Sebenarnya
tidak ada manusia malas di dunia ini, yang ada hanyalah manusia yang tidak
punya tujuan.”
Ilustrasi :
Si A : aduh, banyak lebah
nanti aku disengat.
Si B : Ah, Cuma lebah kecil
saja. Siapa takut ? paling Cuma disengat.
Ilustrasi tersebut
memperlihatkan dua sikap yang berbeda dalam melihat hambatan. Si B melihat
hambatan (disengat lebah) sebagai masalah yang bisa diatasi demi mendapatkan
madu. Sementara itu, Si A melihat lebah sebagai hambatan yang besar dan
menakutkan.
Anda mungkin menemukan 1.001
alasan yang membuat Anda takut menggapai target dan menghambat kesuksesan. Lupakan
semua alasan tersebut ! Anda hanya membutuhkan satu tujuan yang membuat Anda
lebih bergairah meraih mimpi ! Jadi, jika Anda berniat untuk menjadi pengusaha,
fokuskan diri Anda pada tujuan, bukan pada halangan. Semakin besar halangan
yang menghadang Anda, semakin besar pula tujuan yang harus Anda tetapkan !
Perubahan Itu
Perlu !
“Semua
perubahan terasa menyakitkan dalam jangka pendek dan belum tentu menyenangkan
dalam jangka panjang”.
Jika kita hidup seperti robot yang bisa diatur
secara otomatis, hidup kita pasti membosankan ! jadi, perubahan itu mutlak! Namun,
tanpa kejelasan tujuan, siapa pun akan menolak perubahan. Jadi, kapan perubahan
itu diperlukan ?
1.
Jika hidup Anda terasa mulai membosankan
2.
Grafik hidup Anda stagnan
3.
Tidak ada pembelian aset-aset baru, baik di perusahaan maupun rumah
Anda
4.
Tidak ada penambahan karyawan baru dalm kurun waktu dua tahun terakhir
5.
Jika anda melihat gejala atau tanda-tanda menurunnya grafik penghasilan
Anda
Ada dua alasan orang melakukan perubahan. Pertama,
orang berubah karena melihat kondisi yang menuntut perubahan, seperti ketidaknyamanan
atau tekanan. Kedua, ia ingin berubah karena ada dorongan dari dalam diri. Dengan
kata lain, perubahan bisa terjadi setelah melihat kondisi yang membutuhkan
perubahan atau karena ingin mencetuskan perubahan. Tipe manakah Anda ?
Pentingnya
Sebuah Visi
“Visi bukanlah
angan-angan. Visi merupakan bintang petunjuk arah kemana kita mau berlayar”.
Jika kita dapat memahami orang lain, kita disebut
sebagai orang yang bijaksana. Artinya, jika kita dapat mengerti diri kita
sendiri, kita akan mendapat pencerahan !
Terkadang kita sering beranda-andai menjadi orang
yang lebih sukses dari kondisi kita sekarang, lebih kaya, lebih terkenal, lebih
pintar, mempunyai koneksi luas, dan bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan.
Pernahkah kita memikirkan secara spesifik apa yang sebenarnya kita inginkan ?
apa yang sudah kita lakukan untuk mewujudkannya ?
Visi sangat menentukan masa depan Anda dan
perusahaan. Visi yang baik juga belum cukup, Anda harus membagikan visi
tersebut kepada orang-orang yang bekerja bersama Anda. Untuk merumuskan visi
yang baik, Anda harus menggali impian Anda : sesuatu yang membuat Anda
senantiasa bergairah, bahkan hanya dengan memikirkannya. Namun, mimpi juga
harus realistis. Jangan karena orang lain punya sebuah mimpi, kita juga harus
memiliki mimpi yang sama.
Keyakinan itu perlu ! Namun, keyakinan tanpa sebuah
kejelasan hanyalah angan-angan.
Merencanakan
Sebuah Rencana
“Sebuah
rencana kerja dimulai dari apa yang kita inginkan”.
Merencanakan sebuah rencana yang efektif membutuhkan
tiga tahap sebagai berikut :
1. Membuat rincian tujuan
Pernahkah Anda mendengar ada
orang yang dapat memakan sebuah sepeda dalam waktu 3 bulan dan tercatat dalam
Guiness Book of Record ? Bagaimana caranya ? Dia memotong-motong speda tersebut
menjadi pecahan kecil hingga hancur seperti pasir. Kemudian ia mencampurkan
serbuk sedapa tersebut kedalam nasi dan memakannya perlahan-lahan selama 3
bulan.
Kisah diatas menunjukkan
bahwa apapun yang kita inginkan pasti dapat terwujud jika kita dapat
memotong-motong keinginan tersebut menjadi spesifik. Target jangka panjang bisa
kita rinci menjadi target 5 tahunan, kemudian dirinci kembali menjadi target 1
tahunan. Setelahnya target tahunan diperpendek menjadi target 3 bulanan, 1
bulanan, hingga target mingguan dan harian. Langkah terakhir adalah memasukkan
target harian ke dalam alat pengingat Anda. Jangan lupa memasang alarm untuk
mengingatkan apa yang harus dikerjakan pada jam tersebut.
2. Menyusun Agenda Kerja
Setelah Anda merinci tujuan,
langkah selanjutnya adalah membuat urutan prioritasnya. Dalam buku 7 Habits of Highly Effective People,
Stephen R. Covey memberikan metode first
thing first –membagi prioritas dan melaksanakan kegiatan dengan prioritas utama.
1. TIDAK MENDESAK Penting
2. MENDESAK Penting
3. MENDESAK Tidak Penting
4. TIDAK MENDESAK Tidak Penting
Langkah Pertama :
Beri tanda 1, 2 atau 3 pada tugas yang telah Anda jabarkan tersebut. Buang semua tugas yang berada di angka 4.
Langkah Kedua :
Masukkan terlebih dahulu tugas dengan prioritas 1 kedalam agenda kerja Anda, lanjutkan dengan prioritas nomor 2, dan selanjutnya prioritas nomor 3.
Langkah Ketiga :
Pasang alarm 15 menit sebelum tugas itu akan dikerjakan (bisa menggunakan aplikasi reminder digital).
Langkah Keempat :
Lihat kalender Anda sebelum tidur untuk mengecek apa saja yang harus dikerjakan keesokan harinya. Pasang alarm untuk membangunkan Anda sesuai dengan kebutuhan esok pagi.
Langkah Kelima :
Usahakan mendisiplinkan diri untuk mengerjakan semua hal yang sudah ditulis dalam agenda.
3. Menghitung "harga" yang Anda hasilkan setiap jam
Tolak ukur gaji seseorang dibeberapa negara menggunakan upah per jam berdasarkan keterampilan dan kemampuan mereka. Tentu saja, yang dimaksud dengan "harga" disini tidak otomatis berupa sejumlah uang, tetapi juga unsur-unsur lain seperti kepuasan batin dan rasa percaya diri yang meningkat. Hal ini memicu semangat Anda untuk terus maju dan menghargai waktu serta kerja keras Anda.
Memaksimalkan Panca Indra
“Tuhan memberikan kelima panca indra kepada manusia. Sayangnya, banyak yang tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal”.
Banyak dari kita yang tidak sadar atas karunia panca indra ini. Sadarkah kita bahwa Tuhan menciptakan satu mulut untuk bicara dan dua telinga untuk mendengar. Jadi, mendengarlah lebih banyak dibandingkan berbicara. Kemampuan ini akan sangat bermanfaat untuk mencapai banyak hal yang ingin Anda wujudkan.
Dalam NLP, kita mengenal lima indra yang disingkat dalam VAKOG (kita akan mengupas VAK karena kita jarang menggunakan OG untuk berinteraksi).
V isual / Penglihatan
A uditorial / Pendengaran
K inestetik / Perasaan
O lfactory / Penciuman
G ustatory / Pengecapan
VISUAL
Orang yang sering menggunakan indra penglihatannya memiliki ciri-ciri seperti :
·
Cenderung berbicara cepat
·
Berpikir sangat cepat
·
Cenderung mengangkat kepala atau mendongak
·
Bernapas dengan paru-paru bagian atas
·
Berdiri tegak dan selalu condong ke depan saat
duduk
·
Cara berjalannya cenderung cepat
Orang dengan kemampuan visual yang dominan biasanya bekerja sebagai pelukis, desainer, perancang arsitek, programmer, akuntan, data entry. Semua pekerjaan tersebut sering menggunakan penglihatan dalam pekerjaannya
AUDITORIAL
Tipe orang dengan kemampuan pendengaran yang dominan memiliki ciri-ciri seperti :
·
Sering memiringkan kepala
·
Cenderung bicara pada diri sendiri
·
Sering memegang telinga atau mulut
·
Bicaranya bernada dan jelas
·
Bernapas dibagian tengah dada
·
Belajar berurutan sesuai prosedur
Biasanya untuk orang yang menggunkan pendengaran lebih memilih profesi seperti penyanyi, penulis lagu atau syair, call centre, telemarketing, konseling.
KINESTETIK
Orang yang lebih dominan menggunakan gerakan tubuh menunjukkan ciri-ciri berikut :
·
Badan cenderung membungkuk atau selonjor
·
Bicara pelan dengan suara dalam
·
Cenderung mengenakan pakaian longgar (baginya
kenyamanan adalah yang utama, bukan tren)
·
Bereaksi terhadap kontak fisik
·
Menyukai kedekatan personal
·
Belajar dengan melakukan
Profesi yang cocok untuk orang tipe ini misalnya aktor. Lantas, apakah ada orang yang menggunakan semua kemampuan diatas ? Jawabannya adalah "Ya !", tetapi pasti ada kemampuan yang dominan.
Anda pun bisa memanfaatkan kemampuan panca indra dalam bisnis. Sebagai contoh, banyak peluang kewiraswastaan yang dapat ditangkap dengan kemampuan visual kita, seperti melihat model-model produk yang baru diluncurkan, membaca majalah baik dari dalam maupun luar negeri dan berpergian keluar kota atau keluar negeri untuk melihat dan merasakan apa yang sedang berkembang di dunia luar sana.
Membangun Relasi Yang Efektif
“Kita menyukai orang yang menyerupai kita”.
Kunci lain dalam berwiraswasta adalah membangun hubungan efektif, baik dengan tim kerja, karyawan, pelanggan, pemasok, dan pihak lainnya. Kepiawaian membangun relasi tidak hanya dibutuhkan oleh Anda seorang. Tim Anda pun harus memiliki keahlian yang sama. Tim penjualan pasti akan bekerja sama dengan bagian produksi untuk memproduksi barang atau jasa tepat waktu dengan kualitas terbaik. Jika komunikasi antar individu terjalin dengan baik, maka proses pekerjaan pun semakin lancar. Building Rapport dalam NLP berarti membangun kesamaan, bukan hanya kesamaan karakter dan pemikiran, melainkan kesamaan ketika bekerja. Menyesuaikan diri dengan orang lain adalah kunci untuk menjalin relasi.
Komunikasi Kuncinya !
“Kita tidak dapat berkomunikasi !”.
Apa itu komunikasi ? Apakah komunikasi hanya bisa dilakukan secara verbal ? Ketika kita diam, apakah kita tidak berkomunikasi ?
Setiap orang berkomunikasi untuk menyampaikan keinginan, gagasan, dan harapan, bahkan ketika ia diam sekalipun. Sebagai contoh, Anda sedang mengekspresikan kekesalan dan kemarahan kepada pasangan Anda dengan diam seribu bahasa dan memintanya untuk memohon maaf atas perkataan atau perbuatannya.
Seringkali, gaya atau ekspresi komunikasi yang kita pilih tidak dapat di mengerti orang lain sehingga mereka merasa jengkel. Kesalahpahaman, konflik, dan permusuhan kerap terjadi akibat cara berkomunikasi yang tidak tepat dan tidak dimenerti oleh orang lain. Karena itu Anda harus belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik sehingga Anda tidak menciptakan permasalahan dan permusuhan, tetapi meraih teman sebanyak mungkin. Orang-orang yang memiliki keterampilan berkomunikasi baik umumnya lebih berhasil dalam hidupnya.
Berikut beberapa tips dalam berkomunikasi :
1. Sadarilah bahwa setiap orang lebih tertarik pada dirinya sendiri. Artinya, jangan mendominasi pembicaraan dengan cerita atau gagasan Anda. Biarkan lawan bicara Anda lebih banyak menceritakan dirinya sehingga Anda mengetahui apa yang dia sukai dan butuhkan. Dari situlah Anda bisa "menjual" ide, barang, dan jasa kepadanya.
2. Buatlah orang lain merasa lebih penting dengan cara memperhatikan dan mendengarkan ketika dia berbicara. Jangan memotong pembicaraan, sesekali berikan pujian.
3. jadilah pendengar yang baik, ikuti jalan cerita lawan bicara Anda dengan sesekali mengajukan pertanyaan, mencondongkan badan, menganggukkan kepala, dan sebagainya.